您的当前位置:首页 > 休闲 > Ketua MPP PKS Mulyanto Minta Pemerintah Kaji Ulang Pemindahan Empat Pulau dari Aceh ke Sumut 正文
时间:2025-06-17 05:21:55 来源:网络整理 编辑:休闲
Warta Ekonomi, Jakarta - Mulyanto, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) Partai Keadilan Sejahtera quickq要钱吗
Mulyanto, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk meninjau kembali kebijakan pemindahan status empat pulau dari Provinsi Aceh ke Sumatera Utara (Sumut). Menurutnya, isu ini bersifat sensitif dan seharusnya melibatkan pembahasan bersama antara pemerintah, DPR, dan DPD RI.
Mulyanto menegaskan bahwa kebijakan sepihak berpotensi memicu ketidakpuasan publik. "Pemerintah harus berhati-hati dan mengutamakan pendekatan dialogis yang menyeluruh. Masalah ini tidak bisa diputuskan tanpa melibatkan pembahasan di DPR dan DPD RI, terutama perwakilan daerah terkait," ujarnya.
Sebagai mantan anggota Komisi Energi DPR RI (2018-2024), ia menilai bahwa pertimbangan pemindahan wilayah tidak hanya harus melihat aspek administratif, tetapi juga sejarah, sosial-budaya, serta potensi ekonomi sumber daya alam. "Aceh adalah daerah otonomi khusus, sehingga penetapan batas provinsi harus dibahas secara mendalam dan transparan," tegasnya.
Mulyanto juga mengingatkan agar Mendagri tidak mengganggu stabilitas nasional yang sedang kondusif untuk pembangunan. "Kebijakan ini berisiko memicu ketegangan, padahal saat ini kita membutuhkan fokus pada program pembangunan di pusat dan daerah," tambahnya.
Latar Belakang Sengketa Empat Pulau
Keempat pulau yang menjadi sengketa adalah Pulau Mangkir Besar, Mangkir Kecil, Lipan, dan Panjang. Lokasinya berdekatan dengan wilayah kerja migas Offshore West Aceh (OSWA), meskipun tidak termasuk dalam area operasi tersebut.
Hingga saat ini, belum ada data seismik yang cukup untuk menilai potensi migas di kawasan tersebut. Namun, posisi strategisnya membuat pengelolaan pulau-pulau ini menjadi perhatian berbagai pihak.
Mulyanto mendorong pemerintah untuk membuka ruang diskusi publik sebelum mengambil keputusan akhir. "Ini bukan sekadar persoalan administratif, melainkan juga menyangkut identitas dan hak masyarakat Aceh," pungkasnya.
Jalan di Tanah Abang Jadi Lapak PKL, Menhub: Tak Benar Itu!2025-06-17 05:21
BPH Migas Bakal Percepat Program BBM Satu Harga di Wilayah 3T2025-06-17 05:17
1 Januari 2025 Kenaikan PPN 12 Persen Berlaku, Sri Mulyani Serahkan ke Pemerintahan Prabowo2025-06-17 05:04
Salurkan Bansos di Jakarta, Anies: Jangan Buat Beli Rokok!2025-06-17 04:56
Ellipse Projects Gandeng Kemenhan RI, Garap Proyek Rp4 Triliun di Sektor Kesehatan2025-06-17 04:30
Keluarga Pegi DPO Pembunuh Vina Cirebon Ikut Diperiksa, Polda Jawa Barat: Dua DPO Masih Diburu2025-06-17 04:29
Cek Rekening, Ini Jadwal Pencairan Gaji ke2025-06-17 04:25
Sengketa Pileg di MK, Papua Paling Banyak Masalah2025-06-17 04:20
Gelar Ratas, Jokowi Bahas Persiapan Indonesia Jadi Anggota OECD2025-06-17 03:32
PAN Minta Jatah Menteri di Depan Prabowo, 'Kami Akan Lebih Berterima Kasih Kalau Dikasih Lebih'2025-06-17 02:49
Cerita Warga Banyumas Ingin Lihat Puncak Monas2025-06-17 05:20
Jokdri Dituntut 2,5 Tahun Penjara2025-06-17 04:20
Jelang Pilkada 2024, Nasdem Berikan 6 Surat Rekomendasi untuk Kader Terbaiknya2025-06-17 04:18
Sengketa Pileg di MK, Papua Paling Banyak Masalah2025-06-17 04:01
Eddy Rumpoko Bergeming Tak Terima Suap2025-06-17 03:57
Jaksa Agung Tak Mau Buru2025-06-17 03:56
Pelempar Bom Molotov di Masjid Cengkareng Ternyata Stress2025-06-17 03:26
Bahlil Minta Jaga Lifting dan Stabilitas Produksi Gas di LNG Tangguh2025-06-17 03:03
Polri Periksa Eks Gubernur Babel Terkait Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB Bank Sumsel2025-06-17 02:59
Jaksa Agung Tak Mau Buru2025-06-17 02:39