Inggris Beri Peringatan Keras Soal Kondisi Gaza: Situasinya Tak Bisa Ditoleransi
时间:2025-06-03 18:50:02 出处:娱乐阅读(143)
Inggris kembali menaruh perhatian terhadap situasi kemanusiaan yang terjadi di Gaza, Palestina. Hal ini menyusul dampak blokade bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel.
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer menyatakan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang terus memburuk dalam wilayah tersebut.
Baca Juga: Inggris Bersiap Hadapi Ancaman Perang Lawan Rusia: Pabrik Senjata hingga Jet Pembawa Nuklir Taktis
Ia menegaskan bahwa kondisi saat ini sudah tidak tertahankan dan menyerukan agar bantuan kemanusiaan dapat segera masuk dengan kecepatan dan volume yang memadai.
"Situasinya tidak dapat ditoleransi dan semakin memburuk dari hari ke hari," ujar Starmer, dilansir dari Reuters, Selasa (3/6).
Starmer, meski tidak menyebutkan tindakan konkret yang akan diambil pemerintahannya, menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan negara-negara sekutu guna mendorong percepatan distribusi bantuan.
Baca Juga: Saat Trump Sibuk Larang Mahasiswa Asing Masuk Harvard, Indonesia Makin Mesra dengan Inggris
"Itulah sebabnya kami bekerja sama dengan para sekutu... untuk menegaskan dengan jelas bahwa bantuan kemanusiaan harus masuk dengan cepat dan dalam jumlah besar, karena saat ini tidak tercapai dan menyebabkan kehancuran yang luar biasa," jelasnya.
上一篇: Mendikdasmen Abdul Mu'ti Tak Larang Wisuda Sekolah, Asal Jangan Dipaksakan dan Berlebihan
下一篇: Ya Ampun!!! Pasien Positif Corona di Wilayah Anies Naik, Sekarang Hampir 6.000 Orang
猜你喜欢
- Gelar Ijtima' Ulama Nusantara, Cak Imin Bahas Krisis Global Indonesia
- Jadi Tersangka Meikarta, KPK Garap Kantor Sekda Jabar
- Komisi II DPR RI akan Percepat Revisi UU ASN, Presiden Bisa Copot Pejabat Eselon
- 加拿大艺术院校申请,该如何准备?
- FOTO: Menelusuri Sudut
- Menkes Telusuri Obat Bius yang Digunakan Pelaku Kekerasan Seksual RSHS Bandung
- VIDEO: Apakah Dahi dan Dagu Perempuan Harus Tertutup saat Sholat?
- Kemenperin Tegaskan Pengawasan Dua Kawasan Ini Perlu Diperketat untuk Batasi Impor
- Sebanyak 40 Emiten Siapkan Rp21,49 Triliun untuk Buyback Tanpa RUPS