Main HP Selama Durasi Ini Sehari Ditemukan Turunkan Jumlah Sperma

热点 2025-06-01 17:11:58 51
Jakarta,quickq是什么软件安全吗 CNN Indonesia--

Siapa sangka jika tingkat kesuburan pria berhubungan dengan kebiasaan penggunaan ponsel pintar? Hal ini ditemukan dalam sebuah studi yang dirilis pada Oktober lalu.

Studi ini mengeksplorasi pengaruh ponsel terhadap tingkat kesuburan pria. Studi menemukan, pria berusia 18-22 tahun yang menggunakan ponsel lebih dari 20 kali sehari memiliki risiko 21 persen lebih tinggi terhadap penurunan jumlah sperma.

Main HP Selama Durasi Ini Sehari Ditemukan Turunkan Jumlah Sperma

Main HP Selama Durasi Ini Sehari Ditemukan Turunkan Jumlah Sperma

Masih dalam kelompok yang sama, pria juga ditemukan memiliki risiko 30 persen lebih tinggi terhadap konsentrasi sperma yang rendah. Konsentrasi sperma merujuk pada ukuran jumlah sperma dalam 1 mililiter air mani.

Main HP Selama Durasi Ini Sehari Ditemukan Turunkan Jumlah Sperma

ADVERTISEMENT

Main HP Selama Durasi Ini Sehari Ditemukan Turunkan Jumlah Sperma

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untungnya, penelitian ini tak menemukan adanya perubahan bentuk dan motilitas sperma yang mengacu pada cara sperma berenang menuju tujuannya.

Ponsel sendiri telah menjadi bagian tak terpisahkan dengan kehidupan manusia di zaman kiwari. Namun, ponsel memancarkan medan elektromagnetik frekuensi radio tingkat rendah (RF-EMF).

Jika ponsel memancarkan daya maksimum, lanjut penelitian, jaringan di sekitarnya dapat memanas hingga 0,5 derajat Celcius.

Pengaruh gelombang elektromagnetik terhadap kesuburan pria sendiri telah menjadi kontroversi selama bertahun-tahun.

Penelitian pada tikus menemukan, RF-EMF memang berkontribusi pada penurunan kesuburan tikus jantan. RF-EMF juga berkontribusi terhadap kematian sperma dan perubahan pada jaringan testis.

Studi observasional pada manusia juga menemukan, seringnya penggunaan ponsel dikaitkan dengan penurunan viabilitas sperma serta berdampak pada cara sperma berenang. Namun, penelitian tersebut masih terlalu kecil.

Ahli urologi di Utah University Alexander Pastuszak mengatakan bahwa sulit untuk menarik kesimpulan pasti dari penelitian ini. Pasalnya, penelitian tak memasukkan faktor-faktor lain yang sifatnya sehari-hari di lingkungan.

"Hal ini [faktor lain dari lingkungan] tidak boleh dianggap remeh. Bahkan, tingkat stres dapat memengaruhi spermatogenesis dan produksi hormon," ujar Pastuszak.

Ia juga mengatakan bahwa jumlah dan konsentrasi sperma bukan faktor penentu tingkat kesuburan seseorang. Alih-alih jumlah, lanjut dia, kualitas sperma lebih penting dalam menentukan kesuburan.

"Yang terpenting adalah kualitas sperma. Jika Anda memiliki sperma berkualitas, peluang untuk memiliki anak itu tetap ada meski Anda hanya memiliki sedikit sperma," jelas Pastuszak.

(asr/asr)

本文地址:http://www.quickqv1.com/html/41e299734.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Gegara Kelakuan Istri Posting Soal Politik, Tentara Aktif Dihukum KSAD

FOTO: Permainan Red Light Green Light ala Squid Game di GBK

Lanjutkan Negosiasi, Menko Airlangga Ungkap Penawaran Indonesia ke AS

Visa Pelajar Asing di AS Dicabut Trump, Utut Adianto Minta Menlu Mencari Tahu Penyebabnya

Deretan Manfaat Daun Sambung Nyawa untuk Kesehatan

Gubernur Pramono Anung Bilang Penerapan Jalan Berbayar (ERP) Mulai Berlaku...

Ide 30 Kata

6 Manfaat Air Rebusan Kunyit, Salah Satunya Turunkan Kolesterol

友情链接