您的当前位置:首页 > 休闲 > Harga Minyak Naik Dipicu Ketegangan Geopolitik Rusia 正文
时间:2025-06-05 23:47:34 来源:网络整理 编辑:休闲
Warta Ekonomi, Jakarta - Harga minyak dunia naik pada perdagangan Selasa (3/6). Hal ini didorong ole quickq下载地址ios
Harga minyak dunia naik pada perdagangan Selasa (3/6). Hal ini didorong oleh kekhawatiran investor terhadap ketegangan geopolitik yang terus berlanjut, khususnya antara Rusia dan Ukraina, serta Amerika Serikat (AS) dan Iran.
Dilansir dari Reuters, Rabu (4/6), Minyak mentah Brent naik 1,5% dan ditutup di US$65,63 per barel. Sementara West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 1,4% ke US$63,41 per barel.
Baca Juga: 2026 Permintaan Minyak Global dari AS Akan Anjlok Drastis
"Risk premium meningkat minggu ini karena prospek gencatan senjata Rusia-Ukraina maupun kesepakatan nuklir dengan Iran tampaknya tertunda selama berminggu-minggu, jika bukan berbulan-bulan," tulis Analis dari Ritterbusch and Associates.
Rusia baru-baru ini menyatakan bahwa proses perundingan damai sangat kompleks, dan tidak akan ada keputusan cepat dalam waktu dekat. Mereka kini menunggu tanggapan resmi soal proposal terbarunya dari Ukraina.
Sementara Iran dikabarkan akan menolak proposal kesepakatan nuklir yang menjadi kunci untuk mencabut sanksi ekonomi dari AS.
Dari sisi makroekonomi, inflasi di kawasan euro terus melandai, memperkuat ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter lanjutan. Suku bunga rendah cenderung mendukung permintaan minyak, karena menurunkan biaya pinjaman dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Adapun Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, menuturkan bahwa kenaikan harga akibat tarif impor bisa terjadi dengan cepat, tetapi perlambatan ekonomi akibat tarif kemungkinan baru terasa dalam jangka waktu lebih lama.
Namun, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menurunkan proyeksi pertumbuhan globalnya, dengan menyoroti dampak besar perang dagang terhadap ekonomi dari Amerika Serikat.
Baca Juga: OPEC+ Diprediksi Bakal Naikkan Produksi Minyak Lagi di Agustus
Di AS, laporan ketenagakerjaan menunjukkan peningkatan jumlah lowongan pekerjaan, namun jumlah pemutusan hubungan kerja mencatatkan kenaikan tertinggi dalam sembilan bulan terakhir, menandakan melemahnya pasar tenaga kerja akibat prospek ekonomi yang suram karena tarif di April.
Buku Catatan Hasto Kristiyanto Belum Dikembalikan, KPK Buka Suara2025-06-05 23:46
Dana Institusional Membanjiri ETF, Bitcoin Pecah Rekor di Tengah Perubahan Struktur Pasar Kripto2025-06-05 23:28
Tak Berselisih, Netanyahu Klaim Trump Masih Setia Bekingi Israel2025-06-05 23:16
Biar Tidak Disingkirkan dari Tesla, Elon Musk Mau Perbesar Kepemilikan Saham Jadi 25 Persen2025-06-05 23:16
Manfaatkan Kopi untuk Tarik Wisatawan, Pemkot Bogor Siapkan Program 'Kopi Tarik'2025-06-05 22:26
高考成绩申请留学有哪些要求?2025-06-05 22:16
Kasus Korupsi Investasi Fiktif Taspen, KPK Tahan Eks Dirut Insight Investment Management2025-06-05 22:11
艺术中心设计学院在哪?2025-06-05 22:07
Bercinta Jadi 'Ambyar', Hindari 8 Hal yang Dibenci Pria di Ranjang2025-06-05 21:53
配饰设计专业留学生如何创作一本优秀的作品集?2025-06-05 21:50
Jokowi Minta Kapolri Jangan Ragu Tindak MCA2025-06-05 23:00
Biar Tidak Disingkirkan dari Tesla, Elon Musk Mau Perbesar Kepemilikan Saham Jadi 25 Persen2025-06-05 22:42
Olah TKP Penemuan Jasad Purnawirawan TNI Ungkap Teka2025-06-05 22:23
Ratna Sarumpaet Akan Jalani Pledoi, Berkas Setebal 108 Halaman2025-06-05 21:59
Pendeta Gilbert Lumoindong Angkat Bicara Usai Dipolisikan, Ucapkan Insya Allah2025-06-05 21:55
5 Jenis Kurma Terbaik di Dunia, Adakah Favoritmu?2025-06-05 21:39
Vanessa Angel Dituntut 6 Bulan Penjara2025-06-05 21:31
VIDEO: Semarak Parade Imlek Meriahkan Chinatown New York2025-06-05 21:23
Cak Imin Bersama Keluarga Nyoblos di TPS 023 Kemang2025-06-05 21:08
Resmi! Kemendikdasmen Keluarkan Aturan Libur Ramadan, Jadi Sebulan?2025-06-05 21:05